Olahraga polo berkuda adalah
salah satu olahraga beregu yang paling tua di dunia. Polo berkuda
pertama kali dimainkan oleh kaum pejuang Normadic didaerah Persia
(sekarang Iran) pada abad ke 6 sebelum Masehi. Untuk pertama kalinya
dimainkan oleh pasukan kavaleri berkuda tanpa batasan jumlah pemain,
kadang-kadang dilakukan sampai 100 orang Prajurit per timnya. Pada saat
itu polo masih merupakan "miniatur perang", dimana yang diperebutkan
adalah kepala kambing dengan tujuan untuk melatih para prajurit Persia
agar lebih trampil, berani, percaya diri, kompak dalam satu kesatuan
utuh, disiplin dalam melaksanakan taktik maupun strategi, pantang
menyerah sampai akhir didalam menghadapi musuh-musuh nya yang juga juga
menggunakan kuda sebagai "alat perang" dan ajang diujinya jiwa
kepemimpinan para Komandan di lapangan. Sebagai miniatur perang, polo
berkuda dimainkan sejak jaman Konstatinopel hingga jaman samurai di
Jepang di abad ke 6 sebelum Masehi.
Pertandingan polo berkuda
pertama dalam sejarah terjadi sekitar tahun 600 SM. Pada saat itu,
Kerajaan Turkoman mengalahkan Kerajaan Persia dalam pertandingan yang
disaksikan oleh publik. Kemudian Persia dan Mogul menaklukan India dan
dimulailah penyebaran olahraga Polo di Dunia Timur, dan Kaisar
Cantaccuzenus (penguasa Byzantium 1341-1347), merupakan salah satu
korban pertama dan meninggal yang tercatat dalam sejarah perkembangan
olahraga ini.
Perkembangan olahraga Polo Moderen
Kata
"polo" berasal dari bahasa Tibet "pulu" yang berarti "bola". Pada abad
ke 18 para perwira kavaleri Inggris memperkenalkan permainan polo
berkuda di daratan Inggris Raya dan secara resmi dipopulerkan di Inggris
mencontoh permainan polo berkuda yang dilakukan penduduk Manipur di
India. Seorang Irlandia bernama Captain John Watson dari British Cavalry
13 th Hussars adalah orang yang pertama membukukan peraturan permainan
polo berkuda pada tahun 1874. Bisa dikatakan, polo termasuk olahraga
dengan peraturan yang sangat ketat.
Mengapa olahraga Polo adalah
salah satu olahraga yang peraturan nya sangat ketat ? Karena olahraga
ini termasuk dalam katagori olahraga "risiko tinggi". Kecelakaan ringan
sampai berat kerap terjadi, baik yang menimpa penunggang nya maupun
kudanya.
Olahraga polo berkuda dimainkan di lapangan terbuka
dengan ukuran 300m x 140m. Setiap tim terdiri 4 empat pemain (dan kuda
yang ditungganginya). Setiap game berlangsung 7 (tujuh) menit atau
disebut 1 chukkas ( asal kata chukka bahasa Hindi yang artinya
lingkaran/roda).
Seperti permainan beregu lainnya, olahraga polo
berkuda dimainkan oleh 2 tim. Tim yang menang adalah tim yang memasukan
bola kayu warna putih seukuran bola tenis kegawang lawan. Pemain memukul
bola ini dari atas kuda menggunakan mallet dengan panjang 50 sampai 54
inci.
Pada umumnya, permainan polo berkuda dimainkan selama 4, 6
atau 8 chukkas. Pada akhir setiap chukka, para pemain perlu mengganti
kuda yang ditungganginya. Ini berarti, dalam sebuah permainan polo yang
dimainkan sepanjang 4 chukka, dibutuhkan 4 kuda untuk masing-masing
pemain per chukka dikali empat pemain dan dikali empat chukka. Ini belum
termasuk kuda untuk wasit dan kuda cadangan. Alhasil, sebuah permainan
polo berkuda pada umumnya membutuhkan 50 - 60 kuda.
Di Nusantara
Polo Club (Jagorawi), Kuda-kuda yang
digunakan bermain polo adalah kuda kelas medium goal dan ini hanya bisa
ditunggangi oleh para atlet nasional polo berkuda yang dipersiapkan
menuju Sea Games XXV/2009. Jenis kuda kedua adalah
jenis kuda untuk pemula. Kuda-kuda ini pada umumnya lebih jinak, kalem
dan tidak agresif. Siapapun dapat belajar berkuda dengan mudah.
Olahraga Polo di Indonesia
Pada
abad 18 di Indonesia berdiri perkumpulan polo berkuda yang didirikan
oleh orang Belanda di Indonesia bernama "Batavia Polo Club". Klub ini
berpusat di lapangan Banteng (sekarang). Pada tahun 1992, Hashim Djojohadikusumo bersama teman-teman nya mendirikan perkumpulan
polo dan equestrian yang bernama "Jakarta Polo and Equestrian Club" yang
berpusat di Sentul Selatan. Pada tahun 1998 perkumpulan tersebut bubar.
Akhirnya pada tahun 2005 sudah mulai terbentuk atlet polo yang
terdiri dari segala lapisan masyarakat seperti mahasiswa, perawat kuda
dsb. Dan ditahun tersebut diputuskan untuk pertama kalinya olahraga polo
akan dipertandingkan di Sea Games XXIV/2007 di Bangkok-Thailand.
Pada
bulan Februari 2007 Indonesia mengirimkan para calon atlet tim nasional polo
berkuda Indonesia ke Argentina, tepatnya kota Del Monte. Di kota ini
terletak San Miguel Polo Club dan Las Aguilas Polo Club, yang sering
disebut sebagai salah satu sekolah polo berkuda terbaik di dunia.
Tentu
saja para atlet kita juga harus disiapkan kuda-kuda polo kelas "medium
goal" sesuai dengan tingkat kemampuan atlet kita. Dan kita siapkan 40-
60 kuda untuk persiapan SEA Games XXIV/2007. Latihan keras dijalani oleh
para atlet sampai dengan Nopember 2007 atau selama 9 (sembilan) bulan.
Pada saat SEA Games kita memang belum berhasil menuai prestasi karena
memang kita baru mengenal Polo selama 2 tahun, sedangkan negara tetangga
sudah seratus tahun sejak menjadi Negara Persemakmuran.
Pada bulan Februari 2008, kuda-kuda Sea
Games dibawa ke Indonesia dan dipusatkan di Nusantara Polo Club, sebagai
Pusat Pembinaan Polo Berkuda di Indonesia dan berada di bawah naungan
Komisi Polo Indonesia PP Pordasi. Tugas kedepan adalah menyiapkan tim
Polo untuk South East Asian Polo Games pada bulan Agustus 2009 di
Kelantan Malaysia.
Manfaat bagi masyarakat sekitar kawasan
seluas 13 ha ini antara lain, selain menciptakan lapangan pekerjaan juga
dari kotoran kuda bercampur serbuk organik ini, menghasilkan 15 ton
pupuk organik per bulan dibagikan kepada para petani padi organik
disekitar kawasan Polo Club. Sedangkan kuda-kuda di Hambalang itu adalah
kuda jenis Art Dressage, tidak semata-mata olahraga berkuda tapi sudah
bagian dari Keseniaan tingkat tinggi.
Selain Polo Berkuda ada juga Olah raga Berkuda lain nya seperti :
Polo Berkuda
Olahraga polo berkuda adalah salah satu olahraga beregu yang paling tua di dunia. Polo berkuda pertama kali dimainkan oleh kaum pej...
aaaaaaaaaaaaaaaaaa
ReplyDelete:p
ReplyDelete